Inikah Tanda Adanya Samudra di Mars?

Senin, 22 Juli 2013 10:37 WIB

Wilayah yang ditandai adalah Aeolis Dorsa di Mars. Di wilayah tersebut, ilmuwan menemukan struktur inverted channel yang diduga merupakan bagian dari delta yang menjadi petunjuk adanya samudra di Mars. | NASA


 

KOMPAS.com — Dengan bantuan wahana Mars Reconnaissance Orbiter (MRO), ilmuwan California Institute of Technology (Caltech) menemukan bekas aliran air di sebuah wilayah Mars yang disebut Aeolis Dorsa, berjarak 1.000 kilometer dari Kawah Gale, tempat wahana Curiosity sekarang menjalankan misinya.

Bekas saluran air itu kerap disebut inverted channel atau saluran yang terbalik. Disebut demikian karena bekas saluran air ini tampak menggunung. Struktur ini terbentuk ketika material seperti batu dan kerikil dibawa arus serta mengumpul dan setelah sungai mengering, pasir dan tanah liatnya tererosi.

Ilmuwan menduga bahwa saluran yang terbalik itu adalah bukti adanya sebuah delta di muara sungai Mars. Adanya delta itu membuat ilmuwan menduga bahwa di belahan utara tempat saluran terbalik ini ditemukan pernah ada samudra yang mencakup sepertiga wilayah Mars.

Benarkah dugaan ilmuwan tersebut? Bagaimana bisa meyakini bahwa struktur yang ditemukan memang terkait dengan adanya delta dan samudra?

"Ilmuwan telah lama punya hipotesis bahwa dataran rendah di belahan utara Mars adalah dasar dari samudra yang dulu pernah ada di Mars, tetapi belum ada satu pun yang menemukan buktinya," kata Mike Lamb, salah satu peneliti yang terlibat riset ini dalam keterangan pers di situs web Caltech yang diunggah Selasa (16/7/2013).

Diterangkan bahwa struktur saluran terbalik itu bisa terbentuk oleh tiga sebab, yaitu aliran air dari banyak sungai yang kemudian bertemu menjadi satu sungai yang lebih besar, aliran air dari satu sungai yang lalu bercabang menjadi banyak sungai, atau disebabkan oleh delta.

Untuk mengetahui sebab paling mungkin, ilmuwan menguak dengan bantuan kamera HiRISE pada wahana MRO yang mampu mendeteksi struktur hingga yang besarnya hanya 25 cm dan mengetahui perubahan ketinggian dengan resolusi 1 meter. Dengan kamera ini, komposisi sedimen, aliran air, dan proses bagaimana sedimen diendapkan bisa diketahui.

Ilmuwan akhirnya menemukan bahwa saluran yang terbalik menyebar, bukan menyatu. Hal ini menunjukkan bahwa saluran itu adalah bagian dari delta sungai.

Delta sungai bukan baru kali ini ditemukan. Namun, delta yang ditemukan kali ini berbeda karena tidak berada di sebuah kawah atau memiliki batas yang jelas. Ini menunjukkan bahwa delta ini lebih terkait dengan adanya badan air yang besar atau samudra.

"Ini mungkin merupakan bukti paling meyakinkan dari adanya delta di wilayah yang tak berbatas, dan delta ini menunjukkan adanya badan air yang besar di belahan utara Mars," kata Roman DiBiase, peneliti lain yang terlibat riset ini. Samudra itu dahulu diperkirakan menutupi seluruh wilayah Aeolis Dorsa seluas 100.000 kilometer persegi.

Ilmuwan berencana untuk terus melakukan penelitian lain untuk memperkuat hipotesis adanya lautan di Mars. Masih mungkin ada kesalahpahaman dari penelitian ini, misalnya karena dahulu sebenarnya ada batas badan air, tetapi seiring waktu tererosi. Hasil riset ini dipublikasikan di Journal of Geophysical Research pada Jumat (12/7/2013).

 
Editor : Yunanto Wiji Utomo


sumber : sainskompas

Shared: